Untuk tempat istirahat pun juga sudah tersedia cukup nyaman, berupa shelter di beberapa titik sepanjang perjalanan yang bisa dijadikan tempat berteduh jika turun hujan. Mereka, para pendaki bila harus terpaksa bermalam, maka di shelter ini sangat cocok untuk menggelar matras kemudian tidur dalam hangatnya sleeping bag.
Pernahkah Anda berpikir bagaimana kondisi gunung pada jaman dahulu saat organisasi Pecinta Alam (PA) mulai bermunculan? apakah setiap gunung menawarkan banyak kemudahan seperti yang kita dapatkan saat ini?
Sekitar tahun 1960 - an, organisasi PA maupun outdoor di Indonesia mulai bermunculan seperti Wanadri di Bandung, Mapala UI di Jakarta. Keduanya bisa disebut sebagai sumber inspirasi lahirnya Mapala - Mapala di Kampus. Sejak saat itu pendakian ke gunung tidak hanya di dominasi oleh para peziarah dan pemburu satwa liar.
Junghuhn |
Maka tidak heran saat itu membuka jalur gunung merupakan prestasi tersendiri. Untuk mendaki sebuah gunung mereka membutuhkan waktu selama seminggu bahkan bisa lebih. Padahal jika kita daki pada waktu sekarang, jarak tempuhnya hanya butuh 3 hari.
Ini yang perlu kita banggakan dari pendaki gunung generasi awal. Di saat mereka minim referensi tentang seni bermain di alam terbuka, dan penggunaan perlengkapannya pun masih jauh dari standart tapi bisa mengoptimalkan diri dengan "membuka jalur". Sungguh prestasi yang jarang di miliki oleh pendaki gunung jaman sekarang! Pernahkah kita berterimakasih kepada mereka yang terlupakan, sang penemu jalur yang kita lewati saat ini? source