Breaking

LightBlog

Jembatan Batu Tua di Dasar Danau Poyang

Danau yang awalnya memiliki luas 4.500 kilometer persegi ini telah mengering dan menyusut luasnya hingga di bawah 1.500 kilometer persegi

Danau Poyang di provinsi Jiangxi, China. | NASA
Sebuah jembatan batu, yang diperkirakan berasal dari zaman dinasti Ming ditemukan setelah permukaan air di sebuah danau air tawar terbesar di China anjlok. Menurut laporan Beijing News, sisa-sisa jembatan sepanjang 2.930 meter ini seluruhnya terbuat dari batu granit dan memiliki usia hampir 400 tahun.

Danau Poyang, tempat jembatan batu itu ditemukan, berada di provinsi Jiangxi. Danau yang awalnya memiliki luas 4.500 kilometer persegi ini sendiri telah mengering dalam beberapa tahun terakhir. Menurut sejumlah pakar, penyebabnya adalah kombinasi menurunnya curah hujan serta dampak pembangunan Three Gorges Dam.

Stasiun televisi pemerintah, China Central Television, November lalu melaporkan bahwa kekeringan telah menyebabkan danau itu menyusut luasnya menjadi hanya kurang dari 1.500 kilometer persegi.

Penyusutan ini mengancam plankton, ikan dan organisme lain yang tinggal di danau tersebut. Selain itu, 70 persen warga yang tinggal di kawasan tersebut yang mengandalkan mata pencarian sebagai nelayan pun ikut terancam.

Menurut Beijing News, dengan menurunkan permukaan air sungai Yangtze, proyek pembangunan bendungan raksasa Three Gorges telah meningkatkan debit keluaran air dari Poyang dan Dongting, satu danau lagi di provinsi Hunan. Akhirnya, permukaan air kedua perairan ini menyusut drastis.

Tahun 2012 lalu, pemerintah China telah menerjunkan udang, jawawut dan jagung di atas danau Poyang untuk memberi makan ratusan ribu burung yang terancam kelaparan akibat kekeringan.

source: http://nationalgeographic.co.id
LightBlog