Seorang pria asal Belgia, Daniel Moyano, 67, mengaku telah mendaki puluhan gunung berapi di Indonesia. Tak hanya mendaki, Daniel juga mendokumentasikan erupsi sejumlah gunung berapi, termasuk Gunung Slamet, Jawa Tengah, awal September 2014 lalu.
Indonesia sempat dihebohkan dengan video amatir Daniel dalam pendakian Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta, empat tahun silam. Saat itu, ayah satu orang anak ini berada di ketinggian 300 meter sebelum kawah untuk mengabadikan aktivitas Merapi.
Gunung berapi bukan hal yang baru bagi Daniel. Pengalamannya mendaki gunung berapi di beberapa negara berlangsung selama 25 tahun terakhir. Ia mengaku pertama kali datang ke Indonesia pada 1999. Ia bahkan tidak dapat memastikan berapa jumlah gunung berapi di Indonesia yang telah ia datangi mulai dari Indonesia bagian barat hingga timur.
"Gunung berapi di Indonesia yang pertama saya daki adalah Merapi. Terakhir Gunung Slamet pada 3 September 2014 lalu," kata Daniel Moyano saat ditemui Metrotvnews.com di kantor Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat, Senin (22/9/2014).
Daniel bukan seorang peneliti maupun vulkanolog. Daniel merupakan insinyur sipil yang bekerja di perusahaan kontraktor gedung pencakar langit di Belgia. Ia mengaku mendaki gunung berapi untuk memuaskan hobinya.
"Sangat indah bukan?," ujar Daniel sambil menunjukkan foto dan video letusan Gunung Slamet. "Saya hanya hobby mendaki gunung berapi dan mendokumentasikannya."
Selain ketertarikannya terhadap gunung berapi, Daniel juga mengkhawatirkan keberadaan penduduk di sekitar gunung berapi. Hingga 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk berdiam di sekitarnya.
"Itu yang membuat Saya tertarik mendaki gunung berapi di Indonesia. Ada banyak penduduk yang ramah yang tinggal di sekitar gunung berapi. Padahal itu berbahaya sekali," ujarnya.
Daniel mendaki sekitar 22 gunung di Indonesia. Di antaranya Gunung Kerinci, Dempo, Marapi, Krakatau, Papandayan, Tangkuban Perahu, Merapi, Sumbing, Slamet, Merbabu, Ijen, Raung, Kelud, Agung, Batur, Rinjani, Tambora, Ebulobo, Rokatenda, Soputan, Lokon, Karangetan, Gamkonora, Ibu, Dukono, Gamalama, dan banyak lagi.
"Di Marapi, Sumatra Barat, Saya berada di sana sekitar tiga pekan, saat gempa di Padang terjadi. Di Krakatau sudah enma kali ke sana. Ke Merapi sudah 12 kali. Di Rokatenda juga sempat berada di sana sekitar tiga pekan termasuk saat erupsi kemarin," ujar kakek dua cucu itu.
Di sela-sela perbincangan, Daniel melihatkan film dokumenter dari beberapa gunung di Indonesia berdurasi satu jam. Ia bermimpi suatu saat dapat membuat film dokumenter berjudul "Exploration of The World."
"Itu mimpi Saya. Saya berharap suatu saat nanti dapat mempublikasikan film dokumenter berjudul Exploration of The World," ujar Daniel sambil tersenyum.