PERKEMBANGAN agrowisata di Bali semakin diminati oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Kegiatan ini sangat jelas dilihat dari banyaknya wisatawan yang menyukai area holtikultura. Keuntungan mengunjungi agrowisata tidak hanya menikmati udara segar namun juga memberikan ketenangan batin. Jenis tanaman yang sering tersedia di obyek wisata ini merupakan kebutuhan hidup sehari-hari seperti kopi, buah-buahan, sayuran dan aneka jenis bunga.
Salah satu tempat yang keberadaannya menonjolkan produk kopi sebagai salah satu kebutuhan manusia adalah Yoga Coffee and Luwak Garden yang berlokasi tidak jauh dari obyek wisata Taman Ayun, satu kilometer ke arah utara di jalan yang terhubung dengan obyek wisata Bedugul, tepatnya di desa Denkayu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
Sesuai namanya, tempat ini bisa menjadi lokasi yang tepat untuk melengkapi informasi anda tentang proses pembuatan kopi luwak itu sendiri.
Ketut Pramana, selaku pengelola Yoga Coffee and Luwak Garden, menjelaskan bahwa kopi luwak adalah kopi yang proses pembuatannya paling unik, serta memiliki cita rasa spesial yang tidak dapat disandingi dengan kopi lainnya di dunia. Kopi jenis ini hanya bisa ditemui di daerah Sumatera, Jawa, dan Bali.
Selain unik, proses fermentasi biji kopi terjadi di dalam perut luwak itu sendiri sebelum biji kopi siap disangrai. Proses ini bisa terjadi 4 jam lamanya di dalam perut luwak melalui proses pembersihan dalam perut.
Pengetahuan ini sangat penting untuk menjauhi anggapan bahwa kopi luwak berasal dari kotoran hewan. "Di tempat kami, saya yakinkan bahwa wisatawan mendapatkan informasi atau pengetahuan tentang produk kopi yang kami jual," jelas Ketut Pramana yang akrab dipanggil Gogonk.
Di Yoga Coffe and Luwak Garden, wisatawan diberikan penjelasan tentang produk kopi secara gamblang. Pegawai, yang seluruhnya merupakan kaum perempuan telah dibekali pengetahuan dalam memberikan informasi serta sikap dalam pergaulan internasional yang berpegang pada kearifan lokal yang ada di Bali.
"Aktifitas wisatawan di sini, selain bisa melihat kebun yang asri tumbuh di atas lahan seluas setengah hektar juga bisa menikmati pemandangan sawah yang ada di sekelilingnya sambil mencicipi berbagai jenis teh dan kopi dalam sebuah kegiatan Teaster," tutur Pramana.
Teh, kopi, dan coklat yang disuguhkan kepada wisatawan adalah cuma–cuma tanpa dipungut biaya. Terkecuali kopi luwak yang punya harga khusus agar bisa mencobanya. Tester ini akan disuguhkan dalam gelas kecil yang meliputi Bali Coffee, Ginseng Coffee, Coconut Coffee, Vanilla Coffee, Mocca Coffee, Mangosteen Peel, Lemon Grass Tea, Ginger Tea, Red Ginger Tea, Saffron Tea, dan Bali Pure Cocoa.
Produk kopi dalam kemasan juga dapat dibeli yang terpajang dalam rak toko di dalam kebun. "Sambil menikmati kopi, wisatawan juga bisa melihat sunset dan melihat keseharian petani mengolah sawah layaknya hidup di desa," tambah Ketut Pramana.
Yoga Coffee dan Luwak Garden buka mulai pukul 9 pagi sampai pukul 6 sore. Wisatawan sama sekali tidak dikenakan tarif untuk menikmati suguhan alam sembari menyeruput kopi dengan harga spesial. (EKA JUNI ARTAWAN)