Breaking

LightBlog

ETAPE BARAT : 4723 KILOMETER [ROUND THE BORNEO]


Beyond expectation, di luar dugaan Kalimantan banyak menyuguhkan pemandangan berbeda dari bekal cerita yang kami bawa sejak awal. Etape barat kami mulai dari kota Banjarbaru dengan sebuah gathering awal sebagai pelepas perjalanan. Event yang dilakukan di dealer utama TVS Banjarbaru kemudian dilanjutkan dengan bergerak mengunjungi destinasi wisata baik alam hingga sejarah dan pusat cinderamata. Dari kota intan Martapura, pendulangan intan Cempaka, museum Lambung Mangkurat hingga bendungan Riam Kanan.

Tak hanya berhenti disana, tim bergerak memenuhi undangan pesta Cap Go Meh di kota Singkawang. Pesta tahunan terbesar di Asia Tenggara ini menyisakan banyak dokumentasi hebat untuk diterbitkan dalam buku Round the Borneo yang di plot muncul setengah tahun paska dilakukannya perjalanan.


Sempat di dera masalah kendaraan dan teratasi atas dukungan penuh TVS Motor Company Indonesia, tim melanjutkan bergerak menuju kota Putussibau untuk kemudian menjelajahi danau Sentarum. Pemandangan tak biasa langsung di dapatkan saat danau berada dalam kondisi kering akibat kemarau. Kondisi ini membuat banyak sisi danau bisa ditelusuri oleh kendaraan karena telah berubah menjadi daratan luas. Seolah menjadi dunia yang hilang, danau Sentarum menyajikan lanskap kering dengan derajat panas yang cukup menyiksa kulit. Beberapa bidang air tampak menyisakan beberapa jenis ikan untuk bertahan hidup tak lama lagi.


Dalam perjalanan ke danau Sentarum, tim lebih dulu mengunjungi rumah tradisional Dayak yang dikenal dengan sebutan rumah Betang. Tinggi rumah terukur dari tanah ke lantai tak kurang dari 6 meter dengan panjang hunian hingga 200 meter yang dapat diisi hingga 50 kepala keluarga. Di hunian ini pula tim merasakan atmosfer sejuk kehidupan suku Dayak yang kehidupanya makin tergerus modernitas.


Tujuan berikutnya adalah desa perbatasan Indonesia dan Malaysia di Jagoi Babang. Setelah hanya numpang lewat di pintu lintas batas Badau, di Jagoi Babang tim merasakan lebih lama atmosfer perlintasan batas dua negara yang masih serumpun. Desa Jagoi Babang Kalimantan Barat Indonesia berbatasan langsung dengan desa Serikin Sarawak Malaysia, desa Serikin kemudian dikenal sebagai destinasi wisata pasar murah karena banyak menjajakan barang-barang dengan harga miring.

4723 kilometer telah dilalui dengan destinasi-destinasi hebat milik pulau Kalimantan. Bagaimana dengan kondisi jalan? Praktis perjalanan yang dimulai dari Banjarbaru bahkan hingga kota Singkawang berada dalam kondisi mulus dan jauh dari perkiraan awal yang diprediksi hingga rusak berat. Agak berubah sedikit mengenaskan ketika menjumpai kondisi jalan menuju Sanggau hingga bergerak masuk kota Sintang, dominasi jalan yang masih perlu banyak perbaikan. Masuk Putussibau jalan kembali mulus hingga menuju danau Sentarum, selingan kondisi jalan pasir berbatu cukup bisa menguras tenaga. Belum terhitung saat memasuki perkebunan kelapa sawit untuk menuju Semitau.

Perbandingan mulus-buruk jalan di etape Barat mencapai perbandingan hingga 60:40. Petualangan etape barat berhasil dilalui dengan durasi perjalanan hingga 30 hari.



source

LightBlog